Program Studi Doktor Sejarah FIB Undip- Semarang. Tagline di atas menjadi tema workshop penelusuran sumber sejarah secara online, yang diselenggarakan oleh Program Doktor Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya pada Kamis (06/08/2020). Worshop ini dihadiri oleh 18 (delapan belas) mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan doktoral di Program Doktor Sejarah Universitas Diponegoro (Undip). Sebagian besar mahasiswa tersebut juga sedang ‘berjibaku’ untuk menyelesaikan disertasi. Penyelenggaraan Workshop ini merupakan ikhtiar konkret untuk memfasilitasi mahasiswa yang tengah kesulitan mengakses sumber di berbagai instansi kearsipan. Penyebaran wabah Covid-19 yang demikian ekspansif di seluruh dunia saat ini, memaksa berbagai intansi negara untuk membatasi kunjungan. Dengan keadaan yang serba terbatas ini, Prof. Dr. Yety Rochwulaningsih, M.Si., selaku Ketua Program Studi Doktor Sejarah, memandang penting untuk menyelenggarakan workshop eksplorasi sumber sejarah, mulai dari koran kuno, majalah, buku, dan lainnya, melalui platform daring, “selama ini, mindset mahasiswa sejarah mengenai sumber seringkali merujuk pada sumber fisik, sehingga harus datang ke lembaga arsip. Tetapi, di kondisi pandemi seperti ini, kita harus mendekonstruksi pemahaman tersebut” ungkap Prof. Yety
“Orang sejarah harus memanfaatkan era digital sebagai momentum untuk meningkatkan produktivitas, banyak sekali platform daring, misalnya trove, the british national archive, yang bisa digunakan secara aktif untuk mencari sumber primer,” lanjut Prof. Yety dengan intonasi yang mantap.
Selain sumber primer, pada kesempatan ini, Noor Naelil Masruroh, S.Hum., M.Hum., selaku pembicara juga menjelaskan peluang-peluang penemuan sumber sekunder melalui database E-jurnal yang dilanggan oleh Undip, misalnya JSTOR, Science Direct, Cambridge Core, Nature, Scopus, dan lain-lain. “Kumpulan data base, yang berisi seluruh artikel jurnal, buku, beberapa catatan. Ada beragam artikel, kita bisa bermain dengan kata kunci yang relevan. Tidak perlu spesifik tetapi berhubungan,” terangnya.
Workshop yang diselenggarakan hari ini, berlangsung sangat intensif selama lebih dari 5 jam, dipandu oleh Noor Naelil Masruroh, S.Hum., M.Hum. Setiap mahasiswa diarahkan secara langsung untuk menelusur tema-tema disertasinya ke berbagai platform daring yang telah dilanggan oleh Doktor Sejarah Undip. “Terima kasih kepada tim Sejarah Undip yang luar biasa membantu kami untuk dapat merekonstruksi peristiwa yang sudah kami pilih dan kami riilkan dalam penulisan disertasi,” tulis Latifatul Izzah di kolom percakapan Ms. Teams selepas workshop.
Semarang, 6 Agustus 2020