Bagi Indonesia saat ini, pengembangan pengajaran sejarah secara tepat merupakan sesuatu yang urgen dan mendesak. Hal itu bukan karena masa lampau demi masa lampau itu sendiri, tetapi pengajaran sejarah masa lampau demi kepentingan masa kini dan masa depan. Paling tidak ada 2 alasan, yaitu pertama berhubungan dengan perubahan-perubahan besar yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini yang diakibatkan oleh Revolusi Industri 5.0 yang lebih menitikberatkan pada integrasi antara teknologi canggih seperti AI, IoT, dan robotic dengan keahlian manusia dan inovasi bagi terciptanya sistem yang efisien, fleksibel, dan berkelanjutan untuk kesejahteraan manusia. Alasan kedua berhubungan dengan krisis ekonomi, politik, dan sosiokultural yang mengancam eksistensi, kedaulatan, dan integrasi nasional.

Sebagaimana dipahami bahwa pengajaran sejarah juga dapat berfungsi sebagai wahana sosialisasi dan enkulturasi nilai-nilai sejarah, budaya, dan sosial masyarakat bangsa. Dengan proses-proses ini diharapkan mahasiswa mengalami perubahan untuk dapat menerima dan mengkritisi serta melaksanakan nilai-nilai sejarah, budaya, dan sosial yang diakui dan diharapkan oleh masyarakatnya. Sudah barang tentu perubahan ini dapat dilihat dari peranan mereka dalam kehidupan masyarakat dan bangsanya. Dengan belajar sejarah, mahasiswa dapat menempatkan diri secara proporsional dalam masyarakat. Di samping itu, mereka dapat memanfaatkan nilai-nilai sejarah untuk kepentingan kehidupan kekinian mereka dan membuat prediksi masa depan.

Pada saat ini persoalan besar yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah keberlangsungan nation Indonesia itu sendiri, yaitu apakah Indonesia dalam wujudnya yang seperti sekarang ini dapat dipertahankan di masa yang akan datang. Persoalan yang sangat mendasar ini erat kaitannya dengan komitmen segenap bangsa Indonesia apakah masih ingin melangsungkan kehidupan bersama atau tidak. Persoalan ini merupakan hal yang laten bagi bangsa Indonesia, bukan hanya merupakan persoalan masa lampau, tetapi juga persoalan masa kini dan masa depan bangsa dan negara. Pemahaman sejarah bangsa Indonesia secara benar akan menjadi landasan untuk menempatkan diri secara tepat dalam pergaulan internasional. Hal itu meniscayakan perlunya pemahaman historis mengenai hubungan antarbangsa dalam berbagai bidang yang membawa perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia.

Dalam hubungan itulah pengembangan program studi sejarah di perguruan tinggi khususnya untuk program doktor sangat diperlukan dalam rangka mengaji persoalan masa lampau demi masa kini dan masa depan serta pemikiran-pemikiran alternatif yang dihasilkan. Dalam perspektif ini eksistensi dan pengembangan PSDS FIB UNDIP menjadi sangat urgen untuk dilakukan dengan konsentrasi sebagai excellence pada Sejarah Maritim dan Integrasi Nasional.

PSDS FIB UNDIP berdiri berdasarkan SK Rektor UNDIP No. 1125/UN7.P/HK/2016 tanggal 20 September 2016, karena status sebagai Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH) UNDIP memang memiliki kewenangan dalam hal membuka dan menutup program studi.  Pada tahun berikutnya, yaitu semester gasal 2017/2018, PSDS FIB UNDIP mulai menerima mahasiswa baru. Penyelenggaraan perkuliahan PSDS FIB UNDIP dimulai pada Agustus 2017 yang pendiriannya secara manajemen keorganisasian berada di bawah Departemen Sejarah yang memberikan kontribusi dalam penyediaan sumber daya manusia, yaitu para dosen. FIB dan UNDIP menyediakan pendanaan dan fasilitas dalam proses pembelajaran serta sarana  dan prasarana. Departemen Sejarah FIB UNDIP secara kelembagaan membawahi tiga program studi, yaitu program studi S1 Sejarah, S2 Sejarah dan S3 Program Doktor Sejarah. Kampus PSDS FIB UNDIP berlokasi di Jl. dr. Antonius Suroyo Kampus FIB UNDIP di Tembalang Semarang Provinsi Jawa Tengah Indonesia.

Pada 2020 PSDS FIB UNDIP mendapatkan pengakuan dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan Peringkat Baik (B) berdasar SK BAN-PT No. 5078/SK/BAN-PT/Akred/D/IX/2020. Dalam hal ini akreditasi dari BAN-PT merupakan bentuk dari adanya penjaminan mutu eksternal, sedangkan penjaminan mutu internal UNDIP disebut Audit Internal Mutu Akademik (AIMA) yang pada 2022 diganti menjadi Audit Mutu Internal (AMI). Melalui lembaga penjaminan mutu baik eksternal maupun internal, maka proses pembelajaran di PSDS FIB UNDIP dapat memenuhi standar mutu.